Pengikut

15 Juni 2009

Sejarah Banyumas (Kota Purwokerto)


Oleh : Saryono

Kabupaten Banyumas berdiri pada tahun 1582, tepatnya pada hari Jum''at Kliwon tanggal 6 April 1582 Masehi, atau bertepatan tanggal 12 Robiul Awwal 990 Hijriyah. Kemudian ditetapkan dengan Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Daerah Tingkat II Banyumas Nomor 2 tahun 1990.

Keberadaan sejarah Kabupaten Banyumas tidak terlepas dari pendirinya yaitu Raden Joko Kahiman yang kemudian menjadi Bupati yang pertama dikenal dengan julukan atau gelar ADIPATI MARAPAT (ADIPATI MRAPAT).

Riwayat singkatnya diawali dari jaman Pemerintahan Kesultanan PAJANG, di bawah Raja Sultan Hadiwijaya.
Kisah pada saat itu telah terjadi suatu peristiwa yang menimpa diri (kematian) Adipati Wirasaba ke VI (Warga Utama ke I) dikarenakan kesalahan paham dari Kanjeng Sultan pada waktu itu, sehingga terjadi musibah pembunuhan di Desa Bener, Kecamatan Lowano, Kabupaten Purworejo (sekarang) sewaktu Adipati Wirasaba dalam perjalanan pulang dari pisowanan ke Paiang. Dari peristiwa tersebut untuk menebus kesalahannya maka Sultan Pajang, memanggil putra Adipati Wirasaba namun tiada yang berani menghadap.

Kemudian salah satu diantaranya putra menantu yang memberanikan diri menghadap dengan catatan apabila nanti mendapatkan murka akan dihadapi sendiri, dan apabila mendapatkan anugerah/kemurahan putra-putra yang lain tidak boleh iri hati. Dan ternyata diberi anugerah diwisuda menjadi Adipati Wirasaba ke VII.
Semenjak itulah putra menantu yaitu R. Joko Kahiman menjadi Adipati dengan gelar ADIPATI WARGA UTAMA II.

Kemudian sekembalinya dari Kasultanan Pajang atas kebesaran hatinya dengan seijin Kanjeng Sultan, bumi Kadipaten Wirasaba dibagi menjadi empat bagian diberikan kepada iparnya.
1. Wilayah Banjar Pertambakan diberikan kepada Kyai Ngabei Wirayuda.
2. Wilayah Merden diberikan kepada Kyai Ngabei Wirakusuma.
3. Wilayah Wirasaba diberikan kepada Kyai Ngabei Wargawijaya.
4. Wilayah Kejawar dikuasai sendiri dan kemudian dibangun dengan membuka hutan Mangli dibangun pusat pemerintahan dan diberi nama Kabupaten Banyumas.

Karena kebijaksanaannya membagi wilayah Kadipaten menjadi empat untuk para iparnya maka dijuluki Adipati Marapat.

Siapakah Raden Joko Kahiman itu ?
R. Joko Kahiman adalah putra R. Banyaksasro dengan ibu dari Pasir Luhur. R. Banyaksosro adalah putra R. Baribin seorang pangeran Majapahit yang karena suatu kesalahan maka menghindar ke Pajajaran yang akhirnya dijodohkan dengan Dyah Ayu Ratu Pamekas putri Raja Pajajaran. Sedangkan Nyi Banyaksosro ibu R. Joko Kahiman adalah putri Adipati Banyak Galeh (Mangkubumi II) dari Pasir Luhur semenjak kecil R. Joko Kahiman diasuh oleh Kyai Sambarta dengan Nyai Ngaisah yaitu putrid R. Baribin yang bungsu

Dari sejarah terungkap bahwa R. Joko Kahiman adalah merupakan SATRIA yang sangat luhur untuk bisa diteladani oleh segenap warga Kabupaten Banyumas khususnya karena mencerminkan :
a. Sifat altruistis yaitu tidak mementingkan dirinya sendiri.
b. Merupakan pejuang pembangunan yang tangguh, tanggap dan tanggon.
c. Pembangkit jiwa persatuan kesatuan (Majapahit, Galuh Pakuan, Pajajaran) menjadi satu darah dan memberikan kesejahteraan ke kepada semua saudaranya.

Dengan demikian tidak salah apabila MOTO DAN ETOS KERJA UNTUK Kabupaten Banyumas SATRIA.

Candra atau surya sengkala untuk hari jadi Kabupaten Banyumas adalah "BEKTINING MANGGALA TUMATANING PRAJA" artinya tahun 1582.
Bila diartikan dengan kalimat adalah "KEBAKTIAN DALAM UJUD KERJA SESEORANG PIMPINAN / MANGGALA MENGHASILKAN AKAN TERTATANYA ATAU TERBANGUNNYA SUATU PEMERINTAHAN".

PARA ADIPATI DAN BUPATI SEMENJAK BERDIRINYA
KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 1582

1. R. Joko Kahiman, Adipati Warga Utama II (1582-1583)
2. R. Ngabei Mertasura (1583-1600)
3. R. Ngabei Mertasura II (Ngabei Kalidethuk) (1601 -1620)
4. R. Ngabei Mertayuda I (Ngabei Bawang) (1620 - 1650)
5. R. Tumenggung Mertayuda II (R.T. Seda Masjid, R.T. Yudanegara I) Tahun 1650 - 1705
6. R. Tumenggung Suradipura (1705 -1707)
7. R. Tumenggung Yudanegara II (R.T. Seda Pendapa) Tahun 1707 -1743.
8. R. Tumenggung Reksapraja (1742 -1749)
9. R. Tumenggung Yudanegara III (1755) kemudian diangkat menjadi Patih Sultan Yogyakarta bergelar Danureja I.
10. R. Tumenggung Yudanegara IV (1745 - 1780)
11. R.T. Tejakusuma, Tumenggung Kemong (1780 -1788)
12. R. Tumenggung Yudanegara V (1788 - 1816)
13. Kasepuhan : R. Adipati Cokronegara (1816 -1830)
Kanoman : R. Adipati Brotodiningrat (R.T. Martadireja)
14. R.T. Martadireja II (1830 -1832) kemudian pindah ke Purwokerto (Ajibarang).
15. R. Adipati Cokronegara I (1832- 1864)
16. R. Adipati Cokronegara II (1864 -1879)
17. Kanjeng Pangeran Arya Martadireja II (1879 -1913)
18. KPAA Gandasubrata (1913 - 1933)
19. RAA. Sujiman Gandasubrata (1933 - 1950)
20. R. Moh. Kabul Purwodireja (1950 - 1953)
21. R. Budiman (1953 -1957)
22. M. Mirun Prawiradireja (30 - 01 - 1957 / 15 - 12 - 1957)
23. R. Bayi Nuntoro (15 - 12 - 1957 / 1960)
24. R. Subagio (1960 -1966)
25. Letkol Inf. Sukarno Agung (1966 -1971)
26. Kol. Inf. Poedjadi Jaringbandayuda (1971 -1978)
27. Kol. Inf. R.G. Rujito (1978 -1988)
28. Kol. Inf. H. Djoko Sudantoko (1988 - 1998)
29. Kol. Art. HM Aris Setiono, SH, S.IP (1998 - 2008)
30. Drs. H. Mardjoko, M.M. (2008 - sekarang)

Sumber dari : http://banyumaskab.go.id

12 Juni 2009

"Hidup Cukup"

Oleh: Radhar Panca Dahana

Bang Uki telah lebih dari 20 tahun berdagang nasi uduk di pinggir Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Uduk yang sungguh enak. Tiap pagi puluhan orang antre untuk makan di tempat atau dibawa pulang. Paling lama dua jam saja seluruh dagangan Bang Uki-ada empal, telur, semur daging, tempe goreng-ludes habis. Begitu setiap hari, 20 tahun lebih.

Pertengahan 1980-an, ekonomi Orde Baru tengah menanjak ke puncak ketinggiannya. Bang Uki, dengan ritme stabil batang pohon cabai yang terus berproduksi, belanja pukul satu dini hari, masak mulai pukul dua, berangkat pukul empat, dan seusai subuh telah menggelar barang dagangnya. Tepat jam tujuh pagi, semua tuntas. Pukul sepuluh, ia sudah nongkrong di teras rumah, lengkap dengan kretek, gelas kopi, dan perkutut. "Tinggal nunggu lohor," tukasnya pendek.

Berulang kali pertanyaan bahkan desakan untuk membuka kios terbukanya hingga lebih siang sedikit ditolak Bang Uki. "Buat apa?" tukasnya. "Gua udah cukup. Anak udah lulus es te em. Berdua bini gua udah naik haji. Apalagi?" Pernah sekali penulis jumpai ia sedang memasak di rumahnya. Langit di luar masih gelap. Kedua mata Bang Uki terpejam. Tangan- nya lincah mengiris bawang merah. Saya menegur. Tak ada reaksi. "Abah masih tidur," istrinya balas menegur.

Kini, 15 tahun kemudian, Bang Uki sudah pensiun. Wajahnya penuh senyum. Hidupnya penuh, tak ada kehilangan. Kami yang kehilangan, masakan sedap khas Betawi. Kami sedikit tak rela. Bang Uki terlihat begitu ikhlasnya. Wajahnya terang saat ia dimandikan untuk kali terakhirnya. Dua jam berdagang, enam jam bekerja, telah mencukupkan hidupnya.

Dan Bang Uki tidak sendiri. Nyi Omah juga tukang uduk di Pasar Jumat, Pak Haji Edeng tukang soto Pondok Pinang, pun begitu. Tukang pecel di Solo, gudeg di Yogya, nasi jamblang di Cirebon, atau bubur kacang hijau di Bandung, juga demikian. Mereka yang bekerja dan berdagang untuk mencukupi kebutuhan hidup. Jika telah cukup, untuk apa bekerja lebih. Untuk apa hasil, harta atau uang berlebih? "Banyak mudaratnya," kilah Pak Haji Edeng.

Mungkin. Apa yang kini jelas adalah perilaku bisnis dan ekonomi tradisional negeri ini ternyata mengajarkan satu moralitas: hidup wajib dicukupi, tetapi haram dilebih-lebihkan. Berkah Tuhan dan kekayaan alam bukan untuk kita keruk seorang. Manusia adalah makhluk sosial. Siapa pun mesti menenggang siapa pun. Baca selengkapnya.........

Sumber : dudung.net

11 Juni 2009

KKN POSDAYA UNSOED PURWOKERTO


KKN POSDAYA UNSOED Periode 2008/2009 akhirnya selesai sudah aku lewati dan banyak kisah-kisah selama perjalanan KKN-POSDAYA berlangsung, baik senang maupun susahnya.

Kisah senangnya yaitu diantaranya mendapatkan banyak ilmu baik dari Masyarakat Kutasari maupun dari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), sedangkan kisah susahnya yaitu “capek” dengan waktu yang harus dibagi-bagi antara Kerja, keluarga dan waktu untuk KKN, dan akhirnya itu semua sudah dilewati dengan penuh perjuangan yang luar biasa, buat teman-teman KKN-ku“Kalian tim yang hebat” Puji syukur kami panjatkan kepada Alloh SWT yang telah melimpahkan karunianya sehingga dapat menampilkan Memory Kenangan KKN-POSDAYA UNSOED 2009. Yang dilaksanakan di Desa Kutasari Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga.

Pada kesempatan ini, kami sebagai mahasiswa peserta KKN-POSDAYA mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :


1. Prof. Sujarwo (selaku Rektor Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto);

2. Ir. H. Sukardi, MS (selaku ketua LPM Unsoed);

3. Prof. Agus Irianto (selaku Dosen Pembimbing Lapangan);

4. Kepala Desa, Sekretaris Desa, beserta semua Perangkatnya di Kutasari – Purbalingga;

5. Pemerintah Kabupaten Purbalingga;

6. Seluruh Warga Masyarakat Desa Kutasari Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga atas bantuan dan partisipasinya.

7. Semua pihak yang telah membantu dalam KKN ini.

8. Dan tidak lupa buat semua temen-temen KKN-ku kalian memang “HEBAT” terima kasih dan aku ga mungkin akan melupakan kalian semua.


Pesan :

Buat semua Pengurus POSDAYA di Desa Kutasari, lanjutkanlah Posdaya yang sudah terbentuk disana mudah-mudahan dengan sedikit ilmu yang sudah kami berikan dapat dikembangkan lebih baik lagi oleh semua Pengurus Posdaya dan bermanfaat bagi semua warga masyarakat Kutasari, terimakasih…………..


Mudah-mudahan dengan sedikit yang sudah aku tuliskan ini bisa bermanfaat. Oce…….

10 Juni 2009

Jalan Kaki Cegah Kepikunan


OLAHRAGA atau aktivitas fisik yang ringan seperti jalan kaki sekalipun dapat meningkatkan kualitas kesehatan, mencegah beragam penyakit, bahkan mencegah kepikunan.

Bagi Anda yang mulai memasuki usia senja, janganlah takut menjadi lansia (manusia lanjut usia). Jargon "Tua itu pasti, sehat itu pilihan" mungkin bisa memacu semangat Anda untuk segera menerapkan pola hidup sehat. Ya, ilmu kedokteran preventif berulang kali menyerukan bahwa lebih baik mencegah daripada mengobati. Demikian halnya mereka yang sudah menerapkan pola hidup sehat sejak usia muda, di hari tua mereka menikmati efek "awet muda" sekaligus "awet sehat".

"Untuk memiliki tubuh yang sehat sebaiknya mengatur pola makan, olahraga teratur dan istirahat yang cukup," kata Ade Rai, instruktur fitnes sekaligus pemilik Klub Ade Rai.

Tak dimungkiri, olahraga maupun latihan fisik (exercise) merupakan cara alami untuk sehat. Begitu pun usia senja jangan dijadikan alasan untuk menghentikan aktivitas menyehatkan ini. Pasalnya, olahraga bahkan yang ringan seperti jalan kaki sekalipun berdampak positif terhadap kualitas kesehatan lansia secara keseluruhan. Setidaknya hal ini dibuktikan dalam dua studi di Australia dan Italia, belum lama ini.

Penelitian pertama yang dilakukan di Australia melaporkan bahwa olahraga teratur dapat meningkatkan daya ingat pada orang lanjut usia (lansia) dan menunda peluang terserang kepikunan dini.

Kesimpulan itu ditarik berdasarkan penelitian terhadap 170 warga Australia berusia 50 tahun atau lebih yang mengidap beberapa tipe gangguan ingatan yang bukan kategori demensia (kepikunan). Separuh dari partisipan diminta melakukan olahraga ringan seperti jalan kaki selama 50 menit, tiga kali seminggu. Sementara separuh partisipan lainnya sama sekali tidak berolahraga.

Enam bulan berselang, peneliti melakukan serangkaian tes daya ingat dan tes lainnya terhadap partisipan, termasuk mengingat daftar sejumlah kata-kata, lalu diminta menyebutkannya kembali. Hasilnya tampak nyata bahwa hasil tes dari partisipan yang rutin berolahraga jalan kaki lebih cemerlang dibandingkan mereka yang tidak berolahraga.

"Studi ini merupakan uji coba pertama yang menggambarkan bagaimana manfaat positif olahraga terhadap perbaikan fungsi kognitif lansia yang mengidap gangguan fungsi kognitif ringan," demikian seperti tertulis dalam laporan yang dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association.

Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa manfaat aktivitas fisik ini tampak lebih nyata setelah enam bulan. Bahkan, jika yang bersangkutan kemudian berhenti melakukannya, manfaat ini terus bertahan minimal hingga setahun setelahnya.

Adapun penelitian kedua lebih unik lagi karena dilakukan terhadap para octogenarian, yakni lansia umur 80 tahun atau lebih. Kesimpulannya, orang lanjut usia (lansia) yang melakukan aktivitas jalan kaki satu jam atau lebih per hari berumur lebih panjang dan atau berisiko lebih rendah terkena berbagai penyakit serius dibandingkan mereka yang jarang beraktivitas.

Dalam studi yang dipublikasikan Dutch group Elsevier dalam jurnal Preventive Medicine tersebut peneliti melibatkan 248 partisipan penduduk Italia yang hidup di lingkungan pegunungan. Mereka rata-rata berusia 86 tahun.

Selama dua tahun penelitian, terdapat 12 persen partisipan yang meninggal adalah lansia yang jarang olahraga atau hanya melakukan sedikit aktivitas fisik. Selain itu, kecenderungan depresi, gangguan kognitif, gangguan jantung, osteoartiritis dan tekanan darah tinggi juga lebih banyak ditemukan pada lansia yang malas beraktivitas fisik dibandingkan mereka yang rajin berolahraga jalan kaki.

Kendati demikian, latihan fisik untuk lansia tidak bisa disamaratakan. Artinya bersifat individual, tergantung tingkat kesehatan dan kebugaran lansia yang bersangkutan. Untuk itu, sebaiknya ada catatan medis tersendiri. Dengan adanya ledakan populasi lansia di seluruh dunia, WHO memperkirakan sekitar 37 juta penduduk dunia saat ini hidup dengan gangguan demensia, terutama demensia alzheimer. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat pesat hingga 20 tahun mendatang.

Itulah sebabnya para ahli medis dan sejumlah peneliti terus berupaya mencari jalan guna menunda serangan kepikunan dan memperbaiki kualitas hidup lansia secara keseluruhan.

Sumber : okezone.com

03 Juni 2009

Bangga Dengan Jenggot

Hukum Berjenggot[1]

Sunnah Jenggot

Sunnah Jenggot

Makin lama Islam makin terasing. Sebagian umat Islam hampir tak mengenal lagi mana ajaran agama dan mana yang bukan. Sedangkan para musuh Islam senantiasa melancarkan aksi untuk menggempur kekuatan kaum muslimin dengan hebatnya. Salah satu caranya adalah menjauhkan kaum muslimin dari syari’at Islam sedikit demi sedikit.

Dan di antara salah satu syari’at yang kami maksud di atas adalah syari’at memanjangkan jenggot bagi kaum lelaki. Sungguh kita telah mengetahui bersama bahwa di Indonesia atau bahkan di belahan bumi lainnya, mayoritas kaum muslimin agak risih dengan yang namanya jenggot. Bila ada lelaki yang berjenggot maka pikiran sebagian kaum muslimin akan langsung terbayang dengan bom dan ledakan-ledakan teror lainnya, yang kesemuanya itu, bila kita teliti lagi hanyalah sebuah konspirasi yang dilakukan oleh orang-orang barat terhadap Islam. Maka dari itu, dengan tulisan ini kami ingin memberikan sebuah wacana baru mengenai jenggot yang melulu diidentikkan dengan kejahatan dan kekerasan. Allahul Musta’an Selanjutnya

01 Juni 2009

Keutamaan Sedekah & Matematika Sedekah


Diceritakan, ketika Nabi Ayub AS sedang mandi tiba-tiba Allah SWT mendatangkan seekor belalang emas dan hinggap di lengannya. Baginda menepis-nepis lengan bajunya agar belalang jatuh. Lantas Allah SWT berfirman, ''Bukankah Aku lakukan begitu supaya kamu menjadi lebih kaya?''
Nabi Ayub AS menjawab, ''Ya benar, wahai Sang Pencipta! Demi keagungan-Mu apalah makna kekayaan tanpa keberkahan-Mu.''

Kisah di atas menegaskan betapa pentingnya keberkahan dalam rezeki yang dikurniakan oleh Allah SWT. Kekayaan tidak akan membawa arti tanpa ada keberkahan. Dengan adanya keberkahan, harta dan rezeki yang sedikit akan bisa terasakan mencukupi. Sebaliknya, tanpa keberkahan rezeki yang meskipun banyak akan terasakan sempit dan menyusahkan.



Agar rezeki yang Allah SWT berikan kepada kita menjadi berkah, Rasulullah SAW menganjurkan kepada umatnya untuk memperbanyak sedekah.

Sabda Rasulullah SAW,
''Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah.''

Sabda Rasulullah SAW,
''Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah.''

Dalam hadis lain, Rasulullah SAW menjelaskan, bahwa Lanjutannya ..........

Sumber : http://dolphinoceanic.blogspot.com/2008/09/keutamaan-sedekah.html
MATEMATIKA SEDEKAH


ARTIKEL USTADZ YUSUF MANSUR


• Pengantar
• Matematika Dasar Sedekah
• Memberi Lebih Banyak, Menuai Lebih Banyak
• 2.5 % Tidaklah Cukup
• Coba Sedekah 10%
• 2.5 Itu Cukup, Kalau ..

PENGANTAR

Sedekah bisa mendatangkan ampunan Allah, menghapus dosa dan menutup kesalahan dan keburukan. Sedekah bisa mendatangkan ridha Allah, dan sedekah bisa mendatangkan kasih sayang dan bantuan Allah. Inilah sekian fadilah sedekah yang ditawarkan Allah bagi para pelakunya.

Sebagaimana kita ketahui, hidup kita jadi susah, lantaran memang kita banyak betul dosanya. Dosa-dosa kita mengakibatkan kehidupan kita menjadi tertutup dari Kasih Sayangnya Allah. Kesalahan- kesalahan yang kita buat, baik terhadap Allah, maupun terhadap manusia, membuat kita terperangkap dalam lautan kesusahan yang sejatinya kita buat sendiri. Hidup kita pun banyak masalah. Lalu Allah datang menawarkan bantuan-Nya, menawarkan kasih sayang-Nya, menawarkan ridha-Nya terhadap ikhtiar kita, dan menawarkan ampunan-Nya. Tapi kepada siapa yang Allah bisa berikan ini semua? Kepada siapa yang mau bersedekah. Kepada yang mau membantu orang lain. Kepada yang mau peduli dan berbagi.

Kita memang susah. Tapi pasti ada yang lebih susah. Kita memang sulit, tapi pasti ada yang lebih sulit. Kita memang sedih, tapi barangkali ada yang lebih sedih. Terhadap mereka inilah Allah minta kita memperhatikan jika ingin diperhatikan. Selanjutnya.........

Sumber : http://dolphinoceanic.blogspot.com/2008/09/matematika-sedekah.html


Iklan

[X]