Pengikut

03 Mei 2012

5 Hal yang Tidak Boleh Diucapkan Orangtua Kepada Anak


Bukan rahasia lagi, orangtua harus memperhatikan cara mereka berkomunikasi dengan anak-anak mereka. Apa yang kita katakan — dan cara kita mengatakannya — adalah masalah penting. Cara komunikasi orangtua akan memberi dampak pada hubungan orangtua-anak dalam jangka panjang.

Kalimat sederhana yang keluar dari mulut orangtua saat sedang frustrasi dapat berdampak besar.

"Kata-kata bisa menyakitkan dan tidak bisa ditarik ulang, jadi berhati-hatilah," ujar Debbie Pincus, seorang terapis, pembimbing orangtua dan penulis "The Calm Parent: AM & PM".

"Kita manusia. Kehidupan kita gila-gilaan dan kadang kita tidak memberikan waktu beristirahat dan berpikir kepada diri sendiri," ujar Pincus. “Hanya berhati-hatilah dan bertanggung jawab, dengan siapa pun kita berbicara."

Berikut ini lima hal yang tidak boleh diucapkan orangtua kepada anak mereka.

"Aku tidak peduli."
Anak kecil senang bercerita tentang segala sesuatu. Tentang pembicaraan mereka dengan teman-temannya, bentuk awan yang mereka rasa mirip dengan ular laut, alasan mereka menekan seluruh isi pasta gigi ke dalam bak mandi.

Tetapi terkadang orangtua tidak ingin mendengarkan mereka. Jangan pernah mengatakan Anda tidak peduli dengan cerita mereka. Itu akan membuat anak-anak merasa tidak penting dan menghilangkan rasa percaya.

SARAN: Beritahulah anak Anda bahwa masalah itu bisa dibahas di lain waktu, ketika Anda dapat fokus pada pembicaraan sang anak. Tetapi jangan ingkar janji. Jangan lupa membahas.

“Kamu kan sudah besar!"
Putri Anda berusia 7 tahun tapi masih bertingkah selayaknya anak umur 3. Jangan pernah menyalahkan tingkahnya sembari mengatakan “Kamu kan sudah besar!” Ini akan membuat anak-anak merasa dikritik padahal mereka bisa saja sedang punya masalah dan butuh bantuan untuk menyelesaikannya.

SARAN: “Ketika Anda hendak bereaksi, ambillah jeda waktu sebentar,” kata Pincus. Pikirkan matang-matang dampak perkataan Anda, jadi bukan asal reaksi spontan. Jeda membantu menurunkan adrenalin sehingga otak bisa berpikir tanpa emosi.

"Minta maaf!"
Anak Anda merebut mainan temannya dan membuatnya menangis. Anda langsung memerintahkan sang anak untuk meminta maaf atas tindakannya. Anda memang bermaksud mulia, tetapi memaksa anak untuk meminta maaf tidak mengajari mereka kemampuan sosial, kata Bill Corbett, penulis buku dan pendidik.

Anak kecil tidak dapat langsung mengerti kenapa mereka harus meminta maaf. Bila selalu disuruh, mereka bisa saja makin lambat memahami alasan meminta maaf bila telah melakukan tindakan buruk

SARAN: Minta maaflah kepada anak kecil yang dibuat menangis oleh anak Anda, sehingga pada saat bersamaan Anda memberi dia contoh bagus kelakuan yang ingin ditanamkan.

"Masak nggak bisa juga?"
Anda mengajari anak menangkap bola lima kali berturut-turut, dan dia belum mahir juga. Atau, ketika belajar soal matematika, dia tak kunjug paham. Anda pun langsung bertanya “Masak nggak bisa juga?” Komentar ini akan menjatuhkan mental mereka.

Sebab, sebagaimana dikatakan pakar pembelajaran Jill Laurean, anak-anak akan menangkap pertanyaan itu dengan berbeda. Mereka akan mengira Anda bertanya “Kenapa nggak bisa juga? Apa yang salah dengan kamu sehingga nggak bisa?”

SARAN:
 Ambil waktu istirahat. Jika Anda sudah tidak tahu cara lain mengajari anak mengenai sesuatu, berhentilah. Lanjutkan pelajaran ketika Anda sudah siap untuk mencobanya lagi, mungkin setelah mencari pendekatan lain untuk mengajar apa pun yang sedang dipelajari anakmu.

"Ditinggal ya!"
Anak Anda menolak meninggalkan toko mainan atau taman, sementara Anda telat janjian. Jadi Anda memberikan ultimatum untuk menakut-nakuti dia: "Ditinggal ya!" Untuk anak yang masih kecil, ketakutan ditinggalkan orangtua adalah sesuatu yang sangat nyata. Tapi apa yang terjadi saat ancaman tidak berhasil? Anak dengan cepat belajar kalau ayah atau ibu memberikan ancaman kosong.

SARAN: Jangan bilang kepada anak bahwa Anda akan meninggalkan mereka. Sebaiknya, bikin rencana perjalanan (dari toko mainan ke tempat selanjutnya) sebelum berangkat dari rumah.


Sumber : yahoo.com

19 Maret 2012

Anak Saya Mencuri, Bagaimana Mendidiknya?

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Anak anda mengerjakan PR tepat waktu, membantu membersihkan meja setelah makan malam, dan bahkan membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga saat libur. Jadi, benarkah anak yang sama, yang kita kenal itu mencuri, mengutil? 
 
Sebelum anda bereaksi ada beberapa cara untuk mengetahui mengapa anak kita mencuri dan bagaimana membantu kebiasaan buruk itu berakhir. Anak di setiap umur, mulai awal sekolah hingga remaja, dapat tergoda untuk mencuri karena alasan berbeda. 
 
Anak berusia sangat muda kadang mengambil barang-barang yang mereka inginkan tanpa memahami jika itu punya nilai uang dan itu salah untuk mengambil tanpa membayar. Anak usia sekolah biasanya mengetahui mereka tidak seharusnya mengambil tanpa membayar, tapi mereka melakukan itu juga. Bisa jadi karena kurang kontrol diri. 
 
Lalu awal remaja, mereka tentu lebih paham mencuri itu tidak boleh, namun tetap terus dilakukan gara-gara sensasi tantangan atau karena teman juga mencuri. Beberapa orang tua, bahkan anak yang melakukan meyakini mereka akan berhenti. Hanya saja ketika mereka memiliki kontrol atas diri sendiri, beberapa remaja mencuri sebagai bentuk pemberontakan. 
 
Ada alasan kompleks lain yang bisa menjadi faktor penyebab. Anak mungkin marah atau butuh perhatian. Perilaku mereka bisa jadi mencermikan tekanan di rumah, sekolah, atau hubungan antar teman. Alasan lebih ekstrim, beberapa anak kadang mencuri karena bingung mencari pertolongan dan dorongan emosi akibat siksaan fisik yang harus ditanggung. 
 
Namun di dalam kasus umum, anak-anak dan remaja mencuri karena mereka tidak mampu membeli apa yang mereka butuhkan atau inginkan, contoh mereka mencuri barang-barang bermerek mahal. Dalam kasus tertentu mereka mencuri karena kebutuhan akibat kecanduan obat. 
 
Apa pun alasan mencuri, orang tua wajib mencari tahu akar perilaku tersebut dan menyelesaikan sebab masalah dibalik perilaku mereka dengan tepat, yang kadang tidak muncul ke permukaan. Berikut saran seorang ahli psikologi dan tumbuh kembang anak W. Douglas Tynan, PhD, ABPP, 

Apa yang harus dilakukan? 

 
Ketika anak tertangkap basah mencuri, reaksi orang tua sebaiknya tetap terkendali. Itu bergantung pada apakah kejadian itu pertama kali atau memang sudah ada pola perilaku mencuri sebelumnya 
 
Dengan anak yang berusia masih sangat muda, orang tua mesti membantu memberi pemahaman, mencuri adalah salah. Mencuri adalah mengambil barang tanpa ijin atau membayar, itu akan melukai orang lain. 
 
Jika anak prasekolah mengambil permen, misal, orang tua dapat mengajarkan dengan membantu si anak mengembalikan permen tersebut. Jika anak telah memakan barang curian, orang tua semestinya membawa anak kembali ke toko untuk meminta maaf dan membayar barang tersebut. 
 
Bahkan untuk anak usia sekolah, masih sangat penting untuk membiasakan mengembalikan barang yang dicuri. Memang anak kelas satu atau dua seharusnya sudah paham mencuri adalah salah. Namun mereka mungkin masih membutuhkan pemahaman atas konsekuensi perilaku mereka. 
 
Berikut adalah contoh; Jika seorang anak pulang dengan gelang seorang teman dan cukup jelas jika anak mengambil tanpa permisi, orang tua harus menegur dan tak lupa menekankan, bagaimana rasanya bila seorang mengambil barang si anak tanpa bilang dulu. Orang tua harus mendorong anak untuk menghubungi teman dan minta maaf, menjelaskan apa yang terjadi dan berjanji akan mengembalikan segera. 
 
Ketika pencurian dilakukan anak remaja, dianjurkan orang tua memberi konsekuensi lebih keras. Misal, ketika anak remaja anda tertangkap mengutil, orang tua dapat membawa anak kembali ke toko, bertemu ke bagian keamanan, menjelaskan dan meminta maaf atas apa yang terjadi. 
 
Perasaan malu menghadapi apa yang telah ia perbuat dengan mengembalikan barang curian bisa menjadi pelajaran menetap yang berharga, mengapa mencuri itu salah. Hukuman lebih lanjut, seperti hukuman fisik, tak perlu dilakukan. Itu hanya akan membuat anak marah dan cenderung melakukan hal-hal lebih buruk. 
 
Anak-anak di setiap usia perlu tahu, mengutil bukan sekedar mengambil barang dari toko, itu sama dengan mengambil uang dari orang yang menjalankan bisnis tersebut. Plus, mengutil membuat harga semakin mahal bagi konsumen tertentu.  
 
Mereka harus paham, mencuri adalah kriminal dan dapat mengarah pada konsekuensi lebih jauh dari sekedar tak boleh keluar rumah. Ada hukuman lebih berat, penampungan anak nakal, bahkan penjara. 
 
Bila mencuri dilakukan anak pada properti orang tua, anak pun harus tetap diberi hukuman. Misal, beri tawaran membayar kembali uang seperti melakukan pekerjaan rumah tangga ekstra. Itu sangat penting. Hanya saja, sebaiknya orang tua tidak meninggalkan uang di tempat terbuka yang gampang dijangkau anak, apalagi untuk menjebak mereka. Itu hanya akan memperparah hubungan saling percaya antar orang tua dan anak. 

Jika Anak Tetap Mencuri 

 
Bila anak anda telah mencuri lebih dari sekali, pertimbangkanlah untuk mencari bantuan profesional. Tindakan buruk berulang bisa jadi mengindikasikan masalah lebih besar. 
 
Sepertiga dari penghuni penampungan anak nakal yang tertangkap gara-gara mengutil mengaku, sulit bagi mereka untuk berhenti. Jadi, sangat penting membantu orang tua dan remaja memahami mengapa mencuri itu salah dan mereka bakal menghadapi konsekuensi serius jika terus mencuri. 
 
Orang-orang yang bisa anda datangi untuk membantu masalah perilaku anak anda dan membantu mengatasinya adalah, ahli terapis, psikolog, dokter keluarga, tokoh agama, guru bimbingan siswa di sekolah, kelompok-kelompok pendukung lain. Jangan malu untuk meminta pertolongan demi anak anda. 
 
Memang ada kasus di luar kebiasaan, di mana pelaku disebut kleptomania. Sindrom kompulsif disorder langka itu membuat penderita merasakan ketegangan luar biasa bila tidak mencuri. Mereka lalu merasa lega usai mengutil. Para penderita kleptomania pun sering kali merasa bersalah setelah mencuri dan sering membuang barang curian karena marah terhadap diri sendiri. 
 
Apa pun penyebab di balik itu, bila mencuri menjadi kebiasaan anak anda, pertimbangkan untuk berbicara dengan dokter atau terapis. Juga penting, untuk memantau perilaku anak anda setiap saat, menjaga ia menjauhi situasi yang memungkinan ia mencuri dan tak ketinggalan pastikan beri konsekuensi masuk akal atas tindak pencurian bila itu terjadi.

13 Februari 2012

Sleep Paralysis, Penyakit Ketindihan Saat Tidur


Pernah terbangun dari tidur, tapi sulit bergerak ataupun berteriak? Tenang, Anda tidak sedang diganggu makhluk halus.
Berdasarkan ilmu medis, keadaan itu disebut sleep paralysis atau kelumpuhan tidur. Namun, banyak masyarakat menyebutnya 'erep-erep'. Masyarakat juga selalu mengaitkan kondisi ini karena ulah makhluk halus yang menindih tubuh kita.
Fenomena ini bisa terjadi pada siapa saja. Setidaknya orang akan mengalaminya sekali atau dua kali dalam hidupnya. Namun, Anda tak perlu khawatir, sleep paralysis biasanya tidak berbahaya.
Selama tidur, aktivitas dan otot-otot tubuh menjadi tidak bergerak, sehingga menyebabkan kelumpuhan sementara. Bahkan kadang-kadang kelumpuhan tetap ada setelah orang terbangun. Biasanya, kelumpuhan tidur diikuti dengan halusinasi. Orang yang mengalami kelumpuhan tidur merasa seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak dan sulit berteriak.
Ketika seseorang tidur, aktifitas otak mengalami dua hal berbeda, yang disebut tidur aktif atau REM (rapid eye movement) dan tidur non-REM.
Non-REM selama tidur akan menghasilkan gerakkan selagi Anda tidur, seperti berbicara dalam tidur atau berjalan ketika tidur. Sedangkan REM akan mempengaruhi denyut jantung, laju respirasi dan tekanan darah ketika tidur.
Secara psikologis, sleep paralysis berhubungan dengan tidur di tahap REM, dimana setelah mengalami tidur REM, mata terbuka namun paralysis tetap bertahan.
Biasanya hal ini mengakibatkan halusinasi. Sleep paralysis terjadi sekitar 2-3 menit. Setelah otak dan tubuh berhubungan kembali, penderita dapat menggerakkan tubuhnya kembali. Namun, memori dari sensasi yang mengerikan atau mimpi buruk biasanya dapat bertahan lama
Secara fisiologis, penyebab sleep paralysis belum diketahui secara pasti. Sejauh ini, para psikologis memberikan gambaran umum mengenai penyebab terjadinya sleep paralysis, seperti kebiasaan tidur menghadap ke atas, pola tidur tak tentu, stress, dan perubahan mendadak pada lingkungan ataulifestyle.
Sumber : Ghiboo.com

10 Februari 2012

Yuk Cari Tahu Tanaman untuk Atasi Batuk

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Batuk bukan merupakan penyakit, tetapi merupakan gejala suatu penyakit. Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk membersihkan saluran pernafasan.
Obat batuk yang biasa digunakan adalah yang mengandung antitusif, dekongestan, ekspektoran atau kombinasi. Untuk pengobatan selain obat konvensional juga bisa dengan pengobatan herbal.
Permasalahan yang dihadapi adalah masih belum banyaknya data yang tersedia berkaitan dengan mekanisme herbal dalam mengatasi batuk. Abdul Mun'im, MSi, PhD dari Program Pascasarjana Herbal Departemen Farmasi FMIPA UI saat peluncuran OB Herbal Junior di Jakarta, Kamis (9/2/2012) mengungkapkan beberapa temuan mengenai tanaman yang bisa mengatasi batuk, baik secara tradisional maupun melalui penelitian ilmiah.
Berikut beberapa tanaman yang bisa digunakan untuk mengatasi batuk:
1. Rimpang Jahe (Zingebris Rhizoma)
Jahe dan sediaannya telah lama digunakan untuk pengobatan gejala flu. Efek tersebut dihubungkan dengan aktivitasnya sebagai imunomodulator. Selain itu beberapa senyawa yang terkandung di dalam Jahe dapat bermanfaat meningkatkan suhu tubuh. Uji klinis pada Jahe lebih banyak digunakan sebagai anti mual dan muntah.
2. Daun Mint (Menthae Folia)
Efek anti batuk: Sebagai ekspektoran. Minyak atsiri menstimulasi mukosa saluran pernafasan; meningkatkan atau mengencerkan sekresi lendir; memberikan rasa dingin; serta menurunkan tegangan permukaan paru-paru sehingga memperbaiki aliran udara yang masuk. Efek lain dari Daun Mint: Sebagai anti mikroba.
3. Rimpang Kencur (Kaemferaie Rhizoma)
Manfaat utama adalah mengatasi gangguan saluran pernafasan. Data efektifitas untuk gangguan pernafasan umumnya masih pada hewan coba. Penggunaan pada aromaterapi: untuk relaksasi, karminatif dan sedative. Penggunaan lain: Kosmetik di kulit. Aktifitas: Etil sinamat, asorelaksasi.
4. Buah Jeruk Nipis (Citrus Aurantii Fructus)
Penggunaan Jeruk Nipis untuk batuk lebih banyak dilakukan secara empiris. Manfaat kandungan Minyak atsiri: Sebagai aroma terapi pada saluran pernafasan. Manfaat kandungan Vitamin C : Dapat dihubungkan dengan aktivitasi munomodulator. Penelitian klinis saat ini untuk ekstrak terstandar (Sineprin) lebih banyak digunakan untuk mengontrol berat badan.
5. Herba Timi (Thymi Herb)
Thymi merupakan salah satu tanaman yang sudah lama digunakan sebagai antibatuk. Efek utama sebagai ekspektoran dan antis pasmodik. Aktivitas ini diduga terkait kandungan Minyak Atsiri (timol dan karvakrol), serta flavonoid. Pemberian minyak thimi secara oral dan intra muscular pada hewan coba, memperlihatkan stimulasi saluran pernapasan. Dalam uji klinik acak tersamar ganda pada 60 pasien keluhan batuk produktif. Penggunaan Sirup Thimi (3x10mL/hari) selama 5 hari, terbukti memberikan efek tidak berbeda nyata dengan bromheksin.
6. Biji Pala (Myristicae Semen)
Kandungan utama Biji Pala adalah minyak Atsiri. Penggunaan Biji Pala yang telah didukung kajian ilmiah adalah sebagai zat penenang dan karminatif. Penelitian pada hewan membuktikan Biji Pala dapat meningkatkan durasi waktu tidur.
7. Akar Manis (Glycyrrhizae Radix)
Akar Manis merupakan bahan baku utama untuk OBH (Obat Batuk Hitam). Perkembangan Obat Batuk Hitam kini dikombinasi dengan obat konvensional. Kandungan utama Akar Manis adalah Glisirisin.

09 Februari 2012

Jadwal MotoGP 2012 Dan Jam Tayang Trans 7


 Dan Jam Tayang Trans 7 – Setelah membaca artikel curhatan Indahnya Perjalanan Menuju Anyer Tanpa Ganguan Sinyal saya teringat mengenai artikel Jadwal MotoGP 2012 yang tayang di Trans 7 ini.Saya sudah membuat draftnya namun saya belum sempat mempublishnya.Oleh karena itu saya mencoba memberikan sedikit .
 ini sudah lama beredar sebenarnya,namun karena ada beberapa hal yang membuat Jadwal MotoGP 2012 Dan Jam Tayang ini berubah.Akhirnya saya mencoba memberikan Jadwal MotoGP 2012 yang sudah fix dan membagikan kepada teman – teman semuanya.
Berikut ini adalah Jadwal MotoGP 2012 Dan Jam Tayang Trans 7 yang dapat saya berikan.

Jadwal MotoGP 2012 Dan Jam Tayang

Jadwal MotoGP 2012 Trans 7


  1. 8 April, Jadwal MotoGP Doha/Losail Qatar*
  2. 29 April, Jadwal MotoGP Jerez de la Frontera Spanyol
  3. 6 Mei, Jadwal MotoGP Estoril Portugal (STC)
  4. 20 Mei, Jadwal MotoGP Le Mans France
  5. 3 Juni, Jadwal MotoGP Catalunya – Catalunya
  6. 17 Juni, Jadwal MotoGP Silverstone Inggris Great Britain
  7. 30 Juni, Jadwal MotoGP Assen Belanda**
  8. 8 Juli, Jadwal MotoGP Sachsenring Jerman (STC)
  9. 15 Juli, Jadwal MotoGP Mugello Italia
  10. 29 Juli, Jadwal MotoGP Laguna Seca United States***
  11. 19 Agustus, Jadwal MotoGP Indianapolis Indianapolis
  12. 26 Agustus, Jadwal MotoGP Brno Czech Rep.
  13. 16 September, Jadwal MotoGP Misano San Marino & Riviera di Rimini
  14. 30 September, Jadwal MotoGP Motorland Aragon
  15. 14 Oktober, Jadwal MotoGP Motegi Japan
  16. 21 Oktober, Jadwal MotoGP Sepang Malaysia
  17. 28 Oktober, Jadwal MotoGP Phillip Island Australia
  18. 11 November, Jadwal MotoGP Ricardo Tormo Valencia – Valencia
  • * Race Malam
  • ** Race Hari Sabtu
  • *** Kelas MotoGP saja
  • STC (Subject to the contract)
Bagaimana ?? Lengkap sudah kan Jadwal MotoGP 2012 Dan Jam Tayang Trans 7 yang saya berikan ini ?? Jika masih kurang lengkap mengenai Jadwal MotoGP 2012 yang saya berikan,silahkan teman – teman tanyakan pada kolom komentar yang sudah saya berikan ya.
Mungkin sekian dulu mengenai Jadwal MotoGP 2012 Trans 7 ini.Semoga teman – teman dapat selalu mengikuti mengenai MotoGP setelah mencatat apa yang teman – teman baca pada artikel sederhana saya mengenai Jadwal MotoGP 2012 Dan Jam Tayang Trans 7.
Sumber : http://aldyputra.net

25 Januari 2012

Kok, Si Anak Cowok Bergaya 'Melambai'? Bagaimana Ini?

Punya anak laki-laki, tapi kok suka bermain boneka dan bergaya seperti perempuan? Boleh dibilang, sebagian besar orang tua tidak akan senang melihat kenyataan itu terjadi pada anak laki-laki mereka. Namun, bila ini yang terjadi, psikolog Elly Risman Musa meminta agar para orang tua memahami dulu bagaimana hal ini bisa terjadi.
Elly mengatakan, menjadi laki-laki atau perempuan memengaruhi bagaimana penampilan mereka, bagaimana mereka menggerakkan tubuh, bekerja, bermain dan berpakaian/berdandan. Hal ini juga memengaruhi persepsi mereka terhadap diri mereka dan apa yang dipikirkan orang lain tentang mereka.
Semua karakteristik menjadi laki-laki atau perempuan disebut gender. Menjadi laki-laki dan perempuan membawa kecenderungan yang berbeda. Anak laki lebih agresif dalam tindakan dan kata-kata daripada anak perempuan sejak usia prasekolah. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa anak perempuan lebih empatik, kooperatif kepada orangtua dan cenderung mencari persetujuan dari orang dewasa.
Pembentukan kepribadian seorang anak laki atau perempuan sangat dipengaruhi oleh cara orangtua memperlakukan anak, pengaruh teman dan budaya. Anak cenderung meniru orang yang dijadikan sebagai model. Pada masa kanak-kanak anak meniru orangtua yang sama jenis kelaminnya. Mereka meniru tingkah laku orangtua atau orang dewasa lain terutama tingkah laku yang mendapat respons positif.
Lebih lanjut, ibu tiga orang putri ini mengungkapkan, perlakuan orangtua memengaruhi pengetahuan anak-anak, misalnya anak perempuan tahu bahwa main bola adalah permainan untuk laki-laki. Ayah cenderung memperlakukan anak laki-laki dan anak perempuan secara berbeda daripada ibu. Ayah menunjukkan sikap tidak suka jika anak laki-laki main boneka. Ibu lebih banyak berbicara dengan anak perempuan daripada anak laki-laki. Ayah lebih banyak bermain dengan anak laki-laki daripada dengan anak perempuan.
Teman sebaya memiliki pengaruh yang dapat membentuk kepribadian anak laki-laki maupun anak perempuan dengan cara memberi respons positif atau negatif pada tingkah laku temannya. Biasanya anak laki-laki menunjukkan sikap tidak suka jika ada teman yang bertingkah laku keperempuan-perempuanan. Selain itu media juga dapat memengaruhi tingkah laku anak. ''Sinetron yang sering menampilkan banci dapat memengaruhi pembentukan peran gender anak laki-laki,'' ujarnya.
Oleh karena itu, orangtua harus memperlakukan anaknya sesuai jenis kelaminnya dan memberi penguatan pada tingkah laku yang sesuai gendernya. Orangtua juga harus menjadi contoh yang baik untuk anak karena pada awal awal kehidupan, anak mengidentifikasikan dirinya dengan orangtua. Orangtua harus mengembangkan keperempuanan dan keibuan anak perempuan dan mengembangkan kelaki-lakian dan kebapakan anak laki-laki.
Orangtua, lanjut Elly, harus menunjukkan rasa syukur atas anugerah anak baik laki-laki atau perempuan. Terimalah semua kelebihan dan kekurangan anak dari sisi fisik maupun sifat sifat bawaannya agar jati diri anak berkembang apa adanya. Dia akan berkembang menjadi dirinya sendiri.
Pendiri Yayasan Kita dan Buah Hati ini menambahkan, pada hal-hal tertentu anak laki maupun perempuan dapat diperlakukan sama misalnya dalam mengajarkan ilmu dan pengetahuan. Orangtua tidak perlu membedakan kesempatan belajar --seperti yang terjadi di waktu lalu di mana anak laki-laki selalu mendapat kesempatan belajar lebih baik dengan anggapan anak perempuan akan tinggal di rumah jadi tidak perlu pendidikan tinggi.
Anak perempuan dan anak laki-laki juga sama-sama diajarkan membantu pekerjaan rumah. Sebab, anak laki-laki maupun perempuan juga harus dapat memasak, mencuci, dan membersihkan rumah. Kelak di suatu hari nanti mereka harus tinggal di asrama mereka dapat menata kamar dengan baik. Lebih jauh lagi jika mereka sudah berkeluarga mereka dapat saling membantu.
Pada kasus anak laki-laki yang bertingkah laku seperti perempuan, mungkin disebabkan beberapa faktor. Pertama, anak bergaul dengan kakak yang semuanya perempuan. Bisa jadi anak meniru cara berbicara atau bergaya kakak-kakaknya. Belum lagi respons orangtua atau orang dewasa lain yang tertawa atau tidak marah ketika dia bergaya seperti perempuan. Kalaupun ada kasus yang terjadi sejak kecil, kemungkinan terjadi kelainan kromosom. Namun, kasus ini sangat jarang.
Jika ada anak yang seperti ini, secara bertahap orangtua membicarakan pada anak tentang apa apa yang diharapkan dari seorang laki-laki (mengubah cara pandang anak itu agar ada perubahan persepsi tentang dirinya).
Ayah mulai dilibatkan dalam pengasuhan agar anak memiliki tokoh identifikasi atau model dari jenis kelamin yang sama. Hal ini harus dilakukan secara perlahan dan hati-hati dan tidak secara terburu-buru karena anak membutuhkan waktu untuk menyadari adanya perbedaan pada dirinya. ''Sebenarnya penyadaran peran jenis kelamin harus terbentuk sebelum anak memasuki TK sehingga ketika sudah memasuki SD ia akan tahu bagaimana harus bertingkah laku,'' tutur Elly.

Sumber : REPUBLIKA.CO.ID

13 Januari 2012

Lama tak muncul di Blog...


Bagaimana kabar teman2 Bloger....? mudah-mudahan dalam keadaan sehat wal afiat.
biar fresh....posting foto dulu......
Liburan Bulan November 2011 di Pantai Pengandaran.

Iklan

[X]